Islam sebagai Sasaran Studi dan Penelitan
1.1
Pendahuluan
Pada awalnya studi tentang agama di anggap tabu oleh beberapa
pihak,dengan alasan bahwa kajian ini tidak masuk akal.Misalnya,kita orang
islam beragam islam dan mempelajari islam itu sendiri.Akan tetapi saat ini kajian
tentang agama dianggap sebagai adopsi sejarah dan hubunganya dengan budaya
layak menjadi bahan kajian.
1.2
Hubungan dengan budaya dan gejala sosial
Pada awalnya ilmu hanya di bagi
menjadi dua:yaitu ilmu kealaman dan ilmu kebudayaan.Suatu
kajian dapat di katakan sebagai ilmu apabila memenuhi tiga syarat
yaitu,bersifat objektif,empiris dan exact.Ilmu kealaman lebih mendekati kepada
tiga hal ini,karena lebih bisa di lihat secara nyata dan kejadianya terjadi
secara berulang-ulang.Sedangkan ilmu budaya lebih bersifat unik dan kurang
subjektif.
Pada periode berikutnya hadirlah ilmu baru yang di sebut
ilmu sosial.Yang nantinya menjadi perdebatan apakah ilmu sosial lebih mendekati
kepada ilmu kealaman atau ilmu budaya.Setelah beberapa penelitian,disimpulkan
bahwa ilmu sosial ternyata lebih mendekati ilmu kealaman.Alasanya,ilmu sosial
dapat terjadi berulang-ulang pada kehidupan masyarakat.Pakar sosiologi
Universitas Chicago,di Amerika membuat suatu jurusan baru yang di sebut ilmu
sosiologi kuantitatif.Hal ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa ilmu sosial
lebih condong kepada ilmu kealaman.Selanjutnya pakar sosiologi di Indonesia
menyatakan bahwa ilmu sosiologi bisa dikaji secara kualitatif dan kuantitatif.
Lalu timbul pertanyaan,apakah
agama dapat dikaji secara kuantitatif?Jawabanya “bisa”.Namun untuk mempelajari
agama secara kuantitatif kita perlu memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:
1.Secripture(naskah-naskah terdahulu agama)
Yang memuat informasi tentang
seharah dan kebudayaan suatu agama di masa lalu.
2.Penganut/pemuka agama
Tokoh-tokoh agama yang
berpengaruh dapat menjadi salah satu referensi untuk kajian ini.
3.Ibadah/amalan
Kajian dapat ditujukan kepada
amalan-amalan dalam sebuah agama dengan mengkaji filosofi yang ada di dalamnya.
4.Alat Keagamaan
Seperti peci,sajadah,mukena,inkil
dan sebagainya yang biasanya dikenakan ketika melaksanakan ibadah.
5.Organisasi Agama
Organisai-organisasi agam
seperti Nahdatul Ulama,Muhammadiyah,Hizbut Tahrir,Gereje Katilik dan
sebagainya.
1.3
Pengertian Studi Islam
Studi Islam secara etimology
merupakan terjemahan dari bahasa arab dirasag islamiyah,sedangkan dari barat
adalah islamic studies.Maka studi Islam secara harfiah adalah kajian mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan Islam.
Secara terminologi, studi Islam
merupakan usaha empiris dan sistematis untuk mengetahui dan memahami serta
membahas secara mendalam tentan seluk beluk atau hal-hal yang berhubungan
dengan agama islam baik berhubungan dengan ajaran,sejarah maupun politik
pelaksanaanya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari sepanjang sejarahnya.
1.4
Hubunganya dengan Wahyu dan Sejarah
Agama Islam merupakan wahyu yang di turunkan kepada Nabi Muhammad Saw
sebagai pedoman atau pegangan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.Wahyu
mempunyai dua maca:yang pertama adalah wahyu yang berbentuk Al-Qur’an dan yang
kedua wahyu yang berbentuk hadist,sunnah Nabi Muhammad Saw.Dalam hal ini wahyu
bisa di kaitkan dengan studi sejarah islam,karena adanya wahyu merupakan bagian
dari sejarah adanya Islam.
1.4.1 Studi Islam di Berbagai Perguruan Tinggi
Studi Islam
yang disebutkan di atas ialah tentang bagaimana lembaga-lembaga perguruan
tinggi mencoba mendalami program studi ke-islaman.Tetapi jika kita lihat,banyak
studi-studi islam yang di lakukan di negeri non muslim,sebagai contoh banyak
beasiswa dari perguruan tinggi yang berbasis islam oleh negara-negara non
muslim seperti Amerika,Australia, dan lainya.Mengapa sulit kita temukan
beasiswa ke negeri muslim seperti timur tengah.
Bahkan di
UCLA studi islam dibagi menjadi 4 komponen,Yaitu:doktrin sejarah islam,bahasa
Arab dalam teks-teks klasik,bahasa-bahasa non-arab yang muslim seperti
urdu,turki,persia dan sebagainya.Jika kita kaitkan dengan bahasa tersebut
dengan munculnya islam di Indonesia tidak akan pernah terungkap dengan jelas
kalau sumber-sumber bahasa urdu belum terjamah.Tetapi kita juga sudah lama
mengetahui bahwa islam datang dari Gujarat.Bahasa Cina pun termasuk bahasa
asing yang perlu kita perhatikan sebab ketika dinasti Ming berkuasa,yaitu pada
saat kira-kira islam datang ke Indonesia.
Ironisnya kalau kita lihat banyak buku-buku
islam asia tenggara umumnya merujuk pada sumber-sumber berbahsa Inggris,padahal
sumber-sumber bahasa inggris itu paling jauh hanya bersandar pada marcopolo di
abad ke-14.Sumber-sumber bahasa Arab justtu malah bisa menjangkau lebih sampai
ke abad ke-9 atau ke-10.Itulah gambaran pentingnya bahasa urdu ,cina dan persia
bagi studi Islam di Indonesia.