Cari Artikel

Sejarah Rokok

Di post ini saya mencoba mencoba menerangkan tentang sejarah rokok,saya menuliskan artikel berdasar apa yang telah saya baca di buku.silahkan di simak gan.




Sejarah Awal Rokok

  Seorang penjelajah samuder,Christoper Colombus pada tahun 1492 M ,berhasil memasuki Benua Amerika.
Di tanah jelajahanya tersebut,ia menyaksikan Bangsa Indian yang merupakan penduduk                setempat,mempunyai kebiasaan menghisap lintingan tembakau.Kebiasan tersebut terutama dilakukan ketika sedang melakukan ritual keagamaan,yaitu memuja dewa atau roh.
Selanjutnya Colombus dan rombonganya terpengaruh untuk mencoba menghisap lintingan tembakau tersebut,sehingga menjadi kebiasaan.Ketika pulang ke Benua Eropa,Colombus memperkenalkan kebiasaan tersebut.Sejak itulah,lama kelamaan kalangan bangsawan dan penduduk Eropa mempunyai kebiasaan menghisap lintingan tembakau.
Karena lintingan tembakau atau yang sekarang di sebut ROKOK mendatangkan peluang bisnis yang prospektif pada masa itu,permulaan abad ke-16 bangsa Eropa memulai menanam pohon-pohon tembakau yang memenuhi berbagai belahan daratan Eropa,dan kemudia di olah sendiri.
Kebiasaan menghisap rokok terus menyebar ke negara-negara lain seperti Denmark,Swedia,dan Slovakia.
Namun,kebiasan merokok baru sampai ke negara-negara Islam di TImur Tengah setelah para pedagang asal Spanyol masuk ke Negara Turki,yakni pada abad ke-17 Masehi.

Sejarah Rokok Masuk ke Indonesia

 Bagaimana sejara rokok  masuk ke Indonesia?
Masyarakat Jawa tercatat sebagai perokok pertama di Indonesika. Sekitar tahun
1880,seorang bernama Haji Jamhari yang tinggal di kudus,Jawa Tengah menciptakan dan mempopulerkan rokok keretek yang terkenal dengan nama rokok kelobot.Rokok kelobot merupakan hasil racikan antara rajangan daun tembakau murni dengan cengkeh lalu di bungkus dengan daun jagung kering(kelobot,bahasa Jawa).Rokok yang menjadi idola masyarakat setempat pada masa itu,di yakini sangat ampuh menyembuhkan penyakit batuk dan asma.Setelah Haji Jamhari meninggal dunia pada tahun 1890,bisnis rokok kelobot semakin menarik minat berbagai kalangan masyarat di Kudus.

Sejarah Produksi Rokok Pertama di Indonesia

Sekitar tahun 1906,ada seorang bernama M. Nitisemito menderita penyakit sama dengan Haji Jamhari yaitu batuk dan asma yang telah menahun.Ditengah keputusasaan itulah,Nitisemito menghisap rokok kelobot yang di buat dari rajangan tembakau yang dicampur dengan cengkeh yang telah di giling halus dan di bungkus daun jagung kering.Setelah kesehatannya pulih, Nitisemito menyebarluaskan resep kesembuhanya itu.

 M.Nitisemito tercatat sebagai orang pertama yang memperdagankan rokok kretek dalam kemasan dan mempunyai merek.Bisnis rokoknya itu berawal dari Nasilah,seorang perempuan peracik dan penjual rokok kelobot yang mempuyai banyak pelanggan.Akhirnya Nitisemito dan Nasilah memutuskan untuk  menjalin kerja sam bisnis,kerja sama mereka semakin kuat setelah mereka berdua menikah.Dan setelah sekian lama menjalani bisnis rokok,Nitisemito mendirikan perusahaan NV Bal Tiga yang mengeluarkan produk rokok kretek pertama di Indonesia yang di cetak dengan baik dan menggunakan merek.

 Hampir sezaman dengan Bal Tiga,pada tahun 1913,seorang warga Kudus yaitu M.Atmowijoyo,mendirikan perusahaan rokok Goenoeng dan Klapa.Namun,usaha rumahan ini tidak di orientasikan menjadi sebuah industri,sehingga mampu bertahan hingga hari ini.

 Setelah itu,Kudus masih menyimpan berbagai sejarah kegemilangan industri rokok,salah satunya adalah perusahan rokok Trio yang didirikan oleh Tjoa Kang Hay bersama dua kakanya,yaitu Tan Tjiep Sianf dan Tan Kong Ping.Rokok yang di hasilkan adalah Astrokoro,555,dan Kaki Tiga.Setelah Tjoa Kang Hay keluar dari Perusahaan Trio, ia bekerjasama dengan pengusaha Kudus lainya,yaitu Ko Djie Siong dan Tan Djing Dhay untuk mendirikan perusahaan Nojorono,pada tahun 1932.Salah satu produk yang masih terkenal sampai sekarang adalahh Minak Djinggo.


 Karena latar belakang itulah,industri rokok di pulau jawa semakin berkembang pada saat itu dan sampai detik ini perkembangan industri rokok sudah merambat ke seluruh pelosok Indonesia dan menjadikan rokok menjadi suatu komoditi ekonomi yang sangat menguntungkan bagi pelaku bisnisnya.